padahal kalau benar kau menyayangiku, kau gk akan membiarkan aku menangis.
sedih, sendirian, hujan - hujanan, sakit dan lain lain.
padahal kalau kau benar menyayangiku, kau gak akan bisa tidur nyenyak di saat aku waswas, mikirin hubungan itu, aku salah apa ya.
sedih, sendirian, hujan - hujanan, sakit dan lain lain.
padahal kalau kau benar menyayangiku, kau gak akan bisa tidur nyenyak di saat aku waswas, mikirin hubungan itu, aku salah apa ya.
padahal kalau benar kau menyayangiku, kau tidak akan membuat ku meragukan rasa sayang mu.
padahal kalau benar kau menyayangiku kau akan menepati janjimu untuk menjagaku selama jantung mu masih berdetak.
padahal kalau benar kau menyayangiku, kau tidak akan menghianatiku.
berarti memang bisa jadi kalo kamu benar sudah tida menyayangi dan mencintaiku lagi.
khilaf, itu tidak begitu.
itu sengaja, bukan khilaf.
mana janjimu selama nafas mu masih berdetak kamu akan menjagaku, kau tdak membiarkan ku terluka, buktinya kau sama aja seperti mereka yg menyakiti.
dulu aku pikir kau orang yg tepat utk tempatku bersandar, ternyata aku harus mengakui kalo aku salah menentukan pilihan sampai saat ini. aku gk bisa menentukan hari esok, krn hari esok itu adalah tanda tanya, kita tetap hanya bisa berusaha dan berdoa dalam setiap perencanaan kita.
3 hal yg tdk bs kembali,yaitu wkt, kesempatn dn perkataan yg sudah diucapkan.Jk perkataan terlanjur menyakiti hati,kata "maaf" tak lg berguna.
apalagi hari ini mengucapkkan maaf tapi besok mengulangi lagi.
aku tdk memarahimu kalau kamu melakukan kesalahan, tp aku akan marah besar kalau kamu tidak bisa belajar dari kesalahan mu.
kenapa harus menyakiti sih. kenapaa harus menutupi, knapa harus tidak jujur dan knapa harus mengecewakan.
hubungan yang di dasari dengan ketidak jujuran dan ketidak terbukaan memang pasti berakhir dgn pilu terlebih jika keduanya tidak ada jalan untuk memperaiki kesalahan masing - masing.
bayangkan..
renungkan..
coba pikirkan..
wanita mana yang..
wanita mana yg
wanita mana yang rela
wanita mana, mana dan mana
sebenarnya hanya karena dasar kata "sayang" dan "nyaman" saja tidak bisa menjadi pondasi suatu hubungan.
kita perlu orang yg "paham" untuk menjadi imam kita.
orang yg bisa membimbing kita, orang yg bisa mengerti memuliakan bukan menyakiti.
kita butuh orang yg bisa membimbing kita, bukan kita yg "membimbing" nya..
kenapa harus menyakiti sih. kenapaa harus menutupi, knapa harus tidak jujur dan knapa harus mengecewakan.
hubungan yang di dasari dengan ketidak jujuran dan ketidak terbukaan memang pasti berakhir dgn pilu terlebih jika keduanya tidak ada jalan untuk memperaiki kesalahan masing - masing.
bayangkan..
renungkan..
coba pikirkan..
wanita mana yang..
wanita mana yg
wanita mana yang rela
wanita mana, mana dan mana
sebenarnya hanya karena dasar kata "sayang" dan "nyaman" saja tidak bisa menjadi pondasi suatu hubungan.
kita perlu orang yg "paham" untuk menjadi imam kita.
orang yg bisa membimbing kita, orang yg bisa mengerti memuliakan bukan menyakiti.
kita butuh orang yg bisa membimbing kita, bukan kita yg "membimbing" nya..
kita butuh orang yg sholeh yg menjadi imam di dunia dan bersatu kembali di surga.
kata sayang dan nyama saja tidak cukup, terlebih kata materi. materi yg berlimpah jg tdk cukup menjadi pondasinya. kita perlu orang yg bijak, yg bisa menadi pemimpin bukan di pinpin.
*tembok mana tembok*
*kulkas mana kulkas*
*tembok mana tembok*
*kulkas mana kulkas*